tekstil #7: PENCELUPAN DENGAN ZAT WARNA ALAM






1.      Tujuan
a.       Mengetahui sumber- sumber diperolehnya zat warna alam
b.      Menjelaskan tujuan proses fiksasi
c.       Mampu melakukan proses pencelupan menggunakan zat warna alam
d.      Mengetahui fungsi zat-zat kimia yang digunakan dalam proses pencelupan zat warna alam
e.       Mampu melakukan proses ekstraksi zat warna alam dari tanaman sekitar
f.       Mampu menganalisa arah warna dari berbagai jenis zat fixator
2.      Dasar Teori
Bagan proses pencelupan zat warna alam


 
3.      Alat dan bahan
Ø  Peralatan
- Gelas piala
- Pengaduk
- Gelas Ukur
- Kaki tiga dan Burner ( kompor spiritus)
- Kasa asbes
- Thermometer
- Pipet tetes
Ø  Bahan dan zat kimia
- Kain birkolin dan kain sutera yang te;ah di mordanting
- Ekstrak zat warna alam
- Tawas
- Tunjung
- Kapur tohor

4.      Langkah kerja
Resep ekstraksi zat warna alam
-          Vlot                             : 1: 40
-          Bahan zat warna alam : 500 gr
-          Suhu                            : mendidih
-          Waktu : volume air menjadi setengah dari volume semula
Atau
-          Vlot     : 1:5
-          Bahan zat warna alam :500 gr
-          Suhu    : mendidih
-          Waktu :1-3 jam volume air dipertahankan konstan
Resep pencelupan
-          Vlot                             : 1: 30 (menggunkan air laruatn zat warna alam hasil proses ekstrasi)
Larutan fiksasi
-          Vlot                             : 1: 30
-          Fiksasi tawas               : 20 gr/liter (larutan 1)
-          Fiksasi tunjung            : 20 gr/liter ( larutan 2)
-          Fiksasi kpur tohor       : 20 gr/liter (larutan 3)
-          Suhu                            : kamar
Proses ekstraksi zat warna alam (pembuatan larutan celup)
1.      Siapkan bahan ekstrak (sumber zat warna alam) seberat 250 gr
2.      Potong kecil-kecil bahan agar proses ekstraksi pigmen warna dapat berlangsung optimal
3.      Masukkan potongan bahan kedalam panci perebusan dan tambahkan air sesuai vlot
4.      Rebus bahan hingga volume air menjadi setengahnya (resep 1) atau selama 2 hingga 3 jam (resep 2)
5.      Ambil larutan ekstrak dengan disaring
6.      Setelah dingin larutan ekstraksiap digunakan untuk proses pencelupan
Pembuatan larutan fiksasi
Ø  Larutan fiksasi tawas
-          Masukkan tawas sesuai resep ke dalam gelas piala
-          Tambahkan air seuai resep dan lakukan pengadukan hingga tawas larut
-          Biarkan mengendap dan ambil larutan beningnya
Ø  Larutan fiksasi tunjung
-          Masukkan tunjung sesuai resep ke dalam gelas piala
-          Tambahkan air seuai resep dan lakukan pengadukan hingga tunjung larut
-          Biarkan mengendap dan ambil larutan beningnya
Ø  Larutan fiksasi kapur tohor
-          Masukkan tunjung sesuai resep ke dalam gelas piala
-          Tambahkan air seuai resep dan lakukan pengadukan hingga tunjung larut
-          Biarkan mengendap dan ambil larutan beningnya
Proses pencelupan
1.      Masukkan larutanekstrak zat warna alam ke dalam gelas piala
2.      Masukkan bahan kapas dan sutera ke dalam larutan celup (gelas piala)
3.      Proses bahan selama 30 menit
4.      Angkat bahan dan masukkan bahan ke dalam larutan fiksasi (tawas, tunjung dan kapur tohor)
5.      Proses bahan selama 10-15 menit
6.      Bilas dan cuci bahn
7.      Lakukan proses pengeringan
8.      Amati warna timbul pada masing-masing bahan setelah difiksasi
5.      Hasil
        Dalam proses pewarnaan menggunakan zat warna alam ini dapat dihasilkan kain yang warnanya kurang cerah dan pucat.
6.      Pembahasan
        Tujuan dari proses fiksasi adalah untuk mengunci warna atau mempertahankan warna sehingga tidak luntur.
        Fungsi zat-zat kimia yang digunakan untuk proses  pencelupan
Larutan fiksasi tawas, tunjung, maupun kapur tohor digunakan untuk mengunci zat warna alam namun sifat yang dihasilkan berbeda. Pada hasil proses fiksasi ini tingkatan warna paling muda dimulai dari tawas, kapur tohor, dan tunjung.
        Pada tiap zat-zat fiksator mempunyai perbedaan arah warna yaitu, kain yang dihasilkan dari fiksasi tawas berwarna lebih cerah atau mentah. Sedangkan warna yang dihasilkan dari fiksasi tunjung warna kain sangat pekat. Serta kain yang difiksasi menggunakan kapur tohor warnanya tidak terlalu pekat ataupun serah.
        Pada proses produksi kerajinan tekstil berbasis serat dan pewarna alami zat warna alam yang kami gunakan berasal dari buah pare. Buah pare tidak memiliki potensi yang baik untuk pewarnaan kerajinan tekstil.

Post a Comment

1 Comments

  1. SPESIFIKASI KATFLOC® RAW & WASTE WATER TREATMENT PRODUCT
    Katfloc® merupakan seri produk koagulan (organic dan anorganik) dan flokulan (anionic, nonionic dan kationik) yang efektif untuk menjernihkan air sungai, danau , sumur maupun air limbah.
    Dengan dukungan tenaga ahli yang kompeten serta fasilitas laboratorium kimia yang lengkap, kami menawarkan system pengolahan air yang efisien.
    Isi 30 liter
    Untuk informasi lebih lanjut tentang produk ini bisa menghubungi saya di
    Mobile:081310849918(Tommy,)
    Email : Tommy.transcal@gmail.com

    ReplyDelete